Tuesday, August 14, 2012

Konfigurasi Mikrotik Menggunakan Winbox

  Mikrotik merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan  resource PC yang memadai.
       Mikrotik merupakan solusi murah dengan fitur menarik, dengan semua fitur yang dipunya oleh Mikrotik RouterOS, hampir semua kerja pengaturan network dapat dilaksanakan.
       Dikarenakan fitur yang serba ada dan harga yang murah, banyak para Internet Service Provider [ISP], menggunakan device ini untuk keperluan routing dan bandwidth management. Perusahaan-perusahaan mid-low pun sangat cocok untuk menggunakan Mikrotik RouterOS ini.

Langkah-langkah konfigurasinya adalah :

1. Apabila aplikasi Winbox sudah terinstal, bukalah dan akan terlihat tampilan seperti berikut ini :



  Pada kolom “login” diisi dengan “admin” dan  pada kolom “ password”  di kosongkan saja, ini merupakan default  login dan passwordnya. Kemudian centang pada “Keep Password”, buat pada kolom “note” dengan nama apa saja. Kemudian klik pada tanda panah diatas untuk mencari IP atau MAC address yang kita pakai untuk login pada saat konfigurasi.

2. Lalu klik pada bagian "connect" yang bertujuan untuk masuk ke operating system dari Mikrotik itu sendiri.





3.   Lakukan penyetingan IP pada eth1


4. Langkah selanjutnya kita membuat IP pada eth1 dengan cara klik pada menu “IP > DHCP    Client”.





Kemudian klik tanda tambah pada panah diatas untuk membuat IP DHCP nya, berikut tampilannya:


Pada “interface” pilih “eth1-internet”, kemudian klik  Apply dan OK. Maka IP DHCP nya adalah sebagai berikut:


5. Kemudian kita setting eth2, klik dua kali pada “eth2” ganti menjadi “eth2-LAN_kel_2”. Pada eth2 ini di setting sebagai IP PC monitoring kita.


6. Setelah itu kita akan membuat IP pada eth2 dengan cara klik ppada menu “IP > Addresses”


Kemudian akan tampil seperti gambar dibawah:


Kemudian klik pada tanda panah diatas untuk membuat IP static pada eth2, berikut gambar tampilannya:


Lalu klik Apply -> OK

7.Kemudian masukkan IP address komputer dengan IP=192.168.2.2, Network=255.255.255.0, Gateway=192.168.2.1.



8. Kemudian kita setting eth2, klik dua kali pada “eth2” ganti menjadi “eth2-LAN_kel_2”. Pada eth2 ini di setting sebagai IP PC monitoring kita.


9.  Setelah itu kita akan membuat IP pada eth2 dengan cara klik ppada menu “IP > Addresses”


10. Kemudian klik tanda panah diatas untuk membuat IP static pada eth2, berikut gambar tampilannya:



11. Lalu dilakukan konfigurasi NAT, Pilih IP kemudian klik Firewall untuk mengkonfigurasi NAT


12. Pada kolom “Chain” pilih “srcnat” dan pada “Out.interface” pilih “eth1-internet


13. Pada action pilih masquerade



14.  Lakukan pengetesan IP ke gateway


15. Setelah itu pada komputer client, setting IP address dan DNSnya agar dapat melakukan koneksi ke internet, hal ini akan menjadi tidak efektif apabila dilakukan pada jaringan skala besar karena kita harus mensetting setiap komputer client


16. Kemudian lakukan ping ke google untuk melihat apakah client telah dapat terhubung ke internet



No comments:

Post a Comment